Sabtu, 29 Mei 2010

cosplay

aku ge tergila-gila banget yang namanya cosplay (ntah napa). cosplay ato yang lebih lengkapnya costum player ni dah ngiming-imingin aku dari skitar 3 bulan lalu. sbenernya pengen nyoba sih, tapi bingung. kendalanya sih soal kosumnya. bingung mo cosu pa. ==
akhirnya ku putusin buat cosu misa amane. ^^
soal kostum? in progess. da temenku kok yang mo ngenalin. tapi karna katanya penjaitnya ge bulan madu yah trpaksa nungguin.
napa gag beli online? karna ribet! harus pake atm sgala (padahal atm ke blokir). pengen pinjem aneki takut di gampar. =,=
yah, doain ja deh bear aku cepet-cepet mewujutkan impianku ntu *??*
ganbatte vo me~ XP

ROLLING STAR

Mou gaman bakka shiterannai yo
Iitai koto wa iwanakucha
Kaerimichi yuugere no basutei

Ochikonda senaka ni bai bai bai
Kimi no FIGHTING POSE misenai gao!
Yume ni made mita you na sekai wa

Arasoi mo naku heiwa no nichi jyou
Demo gen jitsu wa hibi to rabu de
Tama ni kuyandari shiteruSonna ROLLING DAYS!
koron jattatte iin ja nai no

sontoki wa waratte ageru
norikon da basu no okukara
chiisaku hohoemi ga mieta
kimi o tayori ni shiteruyo Oh! Oh!
yume ni made mita you na Sweet Love

koibito tachi wa kakurega o sagasu no
demo genjitsu wa aenai hi ga
tsuduki nagara mo shinjiteru no Rolling days
tsumazui tatte Way to go!!

Yeah!! Yeah!! doro darake Rolling star!!
narubeku egao de itai keredo

mamorinuku tame ni wa shikatanai desho ?
kitto uso nante souimi o motanai no
All my loving
sou janakya yatterannai
yume ni made mi ta you na sekai wa

arasoi mo naku heiwa na nichijou
demo genjitsu wa hibi torabutte
tamani kuyan dari shiteru sonna Rolling days
sou wakatterutte

tsumazuitatte Way to go!!
Yeah!! Yeah!! doro darake Rolling star!!

LUV

hahaha...
lagi suka ma seseorang nih. semoga ja cinta ini terbalas. walo skarang ku tau amu dah punya ceue. =="
tapi dengan menjadi sobatmu ja aku dah seneng kok. ^^
Luv U much!!

hatiku tentangmu

ku buang seluk-beluk bayangmu di hatiku..
menghanyutkan sejuta kenangan sendu..
memecahkan air mata yg telah rapuh..
hingga angan tak sanggup ku tempuh..

hanya satu yang membuatku teguh..
oleh senyuman-senyuman palsumu..
serta tatapan kosongmu..
yang seolah memberi harapan semu..

MOM'S LOVE

"Braak…"
Kau masih diam di tempatmu. Gurat-gurat kesedihan diwajahmu menyorotkan tanda tak percaya. Namun apa yang terjadi itu memang nyata, Kushina. Ya, pemuda yang baru saja menutup pintu kamarnya memang anakmu, buah hati yang kau sayangi. Kau pun melangkahkan kakimu menuju ruang tengah. Membanting tubuh rapuhmu ke sofa dengan lemah. Aku tau kau sedang cemas Kushina, karena itu tersorot dari matamu. Kau cemas kepada anakmu yang mengurung diri selama beberapa hari ini, bukan? Kata-kata anakmu pun masih terngiang di benakmu.
"Kaa-san, aku butuh waktu sendiri. Tolong jangan ganggu aku dulu."
Kau hanya tersenyum lemah mengingat itu.
"Apa aku salah mencemaskan anakku sendiri? Yang telah mengurung dirinya beberapa hari ini?" tetes-tetes air mata pun mulai berurai dari mata indahmu. Tidak, kau tak salah mencemaskan buah hatimu. Anak yang telah kau kandung dan kau rawat dengan penuh rasa cinta hingga saat ini. Kau pun mulai pergi kekamarmu. Ya, kau mungkin membutuhkan waktu untuk menenangkan dirimu. Biarlah waktu yang menjawab semua tangismu.
--oo000oo—
Kau perlahan membuka mata lentikmu. Aku tau, kau sangat segan untuk bangun. Tapi ini memang pekerjaan seorang ibu bukan? Menyiapkan sarapan di pagi hari. Aku tau perasaan cemas yang menghinggapimu beberapa hari ini masih bersarang di otakmu, menyelusup ke hatimu, dan menggoncangkan batinmu. Matamu segera terbelalak saat sampai di ruang makan, yang sudah terisi penuh dengan masakan lezat.
"Apa ini?" Ya, aku tau kau sangat kaget. Tapi, mungkin inilah jawaban atas semua kesahmu.
"Kaa-san, selamat hari ibu." Anakmu, Naruto, yang sangat kau sayangi datang menghampirimu dan segera memeluku. Sebuah kotak besar, hadiah yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya menyelusup di tangan lembutmu.
"Ini apa, Naru?" dengan masih terkejut, kau menanyai anakmu.
"Ini hadiah untuk Kaa-san. Ini ku buat selama beberapa hari ini."
Dengan perlahan kau membuka hadiah itu. Tanganmu bergetar. Dan, matamu segera membulat sempurna. Sebuah sweater cantik berwarna merah kini telah berada di genggamanmu, hadiah dari anakmu, yang bahkan ia buat sendiri. Bukannya itu sangat menggembirakan, Kushina?
"Ini aku buat sendiri lho! Aku belajar memasak dengan Sakura. Dan belajar merajut dengan Sasuke. Sebentar lagi kan musim dingin, semoga Kaa-san mau memakainya." Ujar anakmu menjelaskan, dengan pandangan penuh rasa harap padamu. Kau segera memeluknya. Rasa hangat pun mulai merasuk ke hatimu.
"Terima kasih, Naru. Dan jangan buat Kaa-san cemas lagi." Kau pun tersenyum hangat bersama anakmu. Semua rasa cemasmu pun menguap, tergantikan oleh rasa bahagia yang amat sangat. Tersenyumlah Kushina, selamanya…
--oo000oo—
FIN
--oo000oo--

LOVE

Love is...
* illusion if you can't realize it
* happiness if you can feel that
* pain if you've been betrayed it
* life if you die without it
* dream if you've imagine it
* wonder if you can faith
* drug if you very need that
* everything if you can know it
* hope if you believe it
* just world if you just read it
* nothing if you ignore it!

Selasa, 25 Mei 2010

lembar terakhir nika's deary

Lembar Terakhir Nika’s Deary


Malam telah larut, namun aku masih terjaga di tempat tidurku. Suara hujan yang menghujam bumi, dan guntur yang menggelegar datang menemaniku. Disinilah aku, terpuruk sendiri dengan air mata berurai. Namun ku tetap bisu, lidahku terlalu kelu. Perlahan, ku gores kata demi kata di buku deary ini. Mengucapkan seluruh penat yang kemudian sedikit demi sedikit hanyut dan luruh.


Dear, deary…

Hari ini hatiku hancur, lagi… Aku tak tau mengapa aku masih bisa mencintainya, yang telah memberiku luka. Aku terlalu benci untuk menerima kenyataan. Deary, aku tau bahwa aku salah, karena telah menabur benih di ladang yang tandus. Hingga tak ada hasil yang dapat ku panen untuk seluruh jerih payahku. Huff… Deary, kini kau mau kan menjadi pendengr seluruh jenuhku? Inilah sebuah kisah tragis yang akan ku ceritakan di malam dingin ini…

--oo000oo—

Hari senin yang cerah. Jam sudah menunjukan pukul 6.30 pagi saat aku baru memasuki kelas XI IA 2 di SMA N 3 Harapan tercinta ini. Ya, suara riuh segera menyambutku karena teman-temanku yang ribut sendiri-sendiri.

“Pagi semua!” Ucapku sambil tersenyum lebar. Beberapa teman-temanku menyahuti. Dan aku pun segera duduk di bangku kesayanganku.

“Eh, Nika. Kau bawa topi double nggak? Soalnya aku lupa nggak bawa.” Tanya temanku, Lely, penuh harap.

“Duh, soir bro, aku nggak bawa lebih.” kataku padanya. Dia sedikit kcewa saat aku mengatakan itu.

“Yah… Terus gimana dong? Ya udah deh, kamu sekarang temenin aku ke Kopsis ( koperasi sekolah), ya?”

“Lha? kok aku sih?”

“Pokoknya harus!” Dia pun menarikku untuk pergi bersamanya. Tak peduli dengan raungan protes dariku.

“Eh, Ka. Kau mau ikut ke dalam atau mau nunggu di sini?” Tanya Lely saat kami sudah sampai di depan Kopsis.

“Aku di luar aja deh.”

“Ya udah kalo gitu.jangan ninggalin aku lho ya!”

“Iya, tenang aja.” Diapun tersenyum dan meninggalkanku. Matakupun jelalatan melihat ke arah gerbang sekolah, melihat-lihat siswa-siswi yang baru masuk sekolah. Ya, kopsis ini memang berada cukup dekat dengan gerbang sekolah. Dan, bingo! Wajahku segera berbinar-binar saat melihat sosok yang baru saja memasuki gerbang dengan mengendarai motornya. Pangeranku datang! Wah, senangnya dalam hati. Namun, what is that?! Dia bersama seorang cewek! Dan, tunggu dulu, bukannya itu Neyla? Teman sebangkuku. Aku segera lemas. Hatiku hancur. Hatiku bercampur antara rasa cenburu, sedih dan marah.

“Hoi! Pagi-pagi jangan ngelamun, non! Well, lagi ngliatin apa sih?” kata Lely mengagetkanku.

“Yee... apaan sih?”

“Eh, itu bukannya Raka dan Neyla? Wah, mereka berangkat bareng tuh! Pasti ada apa-apanya nih! Ternyata, nggak cuman dikelas aja mereka deket, diluar kelas mereka ternyata deket juga ya!' cerocos Lely dengan cepatnya. Hei! Tak taukah kau aku cemburu!

“Iya, ya. Wah, top couple minggu ini nih!” kataku mencoba menutupi kepelikanku dan tersenyum terpaksa.

“Tapi kan mereka belum jadian. Yah, kita tunggu aja deh kabar selanjutnya. Well, balik ke kelas yuk!”

“Hayuk!” kami pun berjalan beriringan menuju kelas.

Hari ini pun aku lalui dengan perasaan kalut. Ya, apalagi Raka semakin dekat saja dengan Neyla. Hei, Raka! I love you, you know? Do you know it? I believe not. Haha... miris aku melihat diriku yang jatuh cinta padanya tapi tak bisa melakukan apa-apa. Teman-temanku mulai bertanya, kemanakah Nika yang hiperaktif itu? Karena Nika hari ini sedikit murung. Huff... tak taukah kalian aku patah hati? Tentu saja nggak! Bodohnya aku. Saat pelajaran terakhir, pelajaran bahasa Indonesia, aku pun menyikut sedikit Neyla. Ya, kami sebangku.

“Ehem... kayaknya lagi ada yang seneng nih!” kataku setengah berbisik.

“Apaan sih.” katanya sumringah. Munafik banget sih!

“Tadi pagi kayaknya aku ngliat pangeran dan puteri brangkat bareng deh. Sapa, ya?”

“Eh, apaan sih loe? Aku tuh nggak ada apa-apa tau sama Raka.”

“Ada apa-apa juga nggak pa-pa kok.” kataku menggoda. Sungguh, aku sakit banget waktu mengatakan itu. Kamipun mengobrol setengah berbisik, dengan topik Raka lah tentunya. Uh, pedih... Neyla, kalau kau tau aku suka Raka gimana ya reaksimu?

Dan saat pulang pun tiba. Sungguh, aku tak mau melihat semua ini! Aku benci! Aku mengutuk diriku sendiri yang melihat kejadian ini! Dengarlah sodara-sodara, Raka dan Neyla pulang bareng! Lagi! Well, aku bener-bener nggak bisa nerima ini semua. Aku pun segera pulang kerumah dan mengurung diri di kamr hingga saat ini. Menangis, meraung, frustasi...

-oo000oo--

Dear, deary...

Sungguh, aku tak ingin menerima semua kenyataan pahit ini. Terlalu sakit. Mungkin benar kata hatiku, aku harus melupakannya. Berbahagialah dia dengan cintanya. Deary, hari ini, kau akan menjadi saksi atas janjiku. Aku, akan menutup lembar cinta ini dan mengubur dalam-dalam puing-puing hati ini. Karena ku tak mau lagi terlukai. Selamanya...


TAMAT