Sabtu, 29 Mei 2010

MOM'S LOVE

"Braak…"
Kau masih diam di tempatmu. Gurat-gurat kesedihan diwajahmu menyorotkan tanda tak percaya. Namun apa yang terjadi itu memang nyata, Kushina. Ya, pemuda yang baru saja menutup pintu kamarnya memang anakmu, buah hati yang kau sayangi. Kau pun melangkahkan kakimu menuju ruang tengah. Membanting tubuh rapuhmu ke sofa dengan lemah. Aku tau kau sedang cemas Kushina, karena itu tersorot dari matamu. Kau cemas kepada anakmu yang mengurung diri selama beberapa hari ini, bukan? Kata-kata anakmu pun masih terngiang di benakmu.
"Kaa-san, aku butuh waktu sendiri. Tolong jangan ganggu aku dulu."
Kau hanya tersenyum lemah mengingat itu.
"Apa aku salah mencemaskan anakku sendiri? Yang telah mengurung dirinya beberapa hari ini?" tetes-tetes air mata pun mulai berurai dari mata indahmu. Tidak, kau tak salah mencemaskan buah hatimu. Anak yang telah kau kandung dan kau rawat dengan penuh rasa cinta hingga saat ini. Kau pun mulai pergi kekamarmu. Ya, kau mungkin membutuhkan waktu untuk menenangkan dirimu. Biarlah waktu yang menjawab semua tangismu.
--oo000oo—
Kau perlahan membuka mata lentikmu. Aku tau, kau sangat segan untuk bangun. Tapi ini memang pekerjaan seorang ibu bukan? Menyiapkan sarapan di pagi hari. Aku tau perasaan cemas yang menghinggapimu beberapa hari ini masih bersarang di otakmu, menyelusup ke hatimu, dan menggoncangkan batinmu. Matamu segera terbelalak saat sampai di ruang makan, yang sudah terisi penuh dengan masakan lezat.
"Apa ini?" Ya, aku tau kau sangat kaget. Tapi, mungkin inilah jawaban atas semua kesahmu.
"Kaa-san, selamat hari ibu." Anakmu, Naruto, yang sangat kau sayangi datang menghampirimu dan segera memeluku. Sebuah kotak besar, hadiah yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya menyelusup di tangan lembutmu.
"Ini apa, Naru?" dengan masih terkejut, kau menanyai anakmu.
"Ini hadiah untuk Kaa-san. Ini ku buat selama beberapa hari ini."
Dengan perlahan kau membuka hadiah itu. Tanganmu bergetar. Dan, matamu segera membulat sempurna. Sebuah sweater cantik berwarna merah kini telah berada di genggamanmu, hadiah dari anakmu, yang bahkan ia buat sendiri. Bukannya itu sangat menggembirakan, Kushina?
"Ini aku buat sendiri lho! Aku belajar memasak dengan Sakura. Dan belajar merajut dengan Sasuke. Sebentar lagi kan musim dingin, semoga Kaa-san mau memakainya." Ujar anakmu menjelaskan, dengan pandangan penuh rasa harap padamu. Kau segera memeluknya. Rasa hangat pun mulai merasuk ke hatimu.
"Terima kasih, Naru. Dan jangan buat Kaa-san cemas lagi." Kau pun tersenyum hangat bersama anakmu. Semua rasa cemasmu pun menguap, tergantikan oleh rasa bahagia yang amat sangat. Tersenyumlah Kushina, selamanya…
--oo000oo—
FIN
--oo000oo--

0 komentar:

Posting Komentar